Jawa Barat-Australia Selatan Kerja Sama Manajemen Lalat Buah

By Admin

nusakini.com--Provinsi Jawa Barat dikenal sebagai daerah penghasil buah Mangga Gedong Gincu yang saat ini tidak saja ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri tetapi juga diekspor ke Timur Tengah, Jepang, dan ASEAN. Karena sangat harum dan manis rasanya, tanaman Mangga Gedong Gincu kerap diganggu oleh hama lalat buah yang dapat menurunkan kualitas maupun kuantitas panennya. 

Untuk mengatasi hama lalat buah tersebut, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, atau yang diakrab disapa Aher, berkunjung ke perkebunan jeruk Costa Solora Farm dan pusat penelitian penangananan lalat buah Loxton Research Centre di Loxton, Riverland, Australia Selatan pekan lalu.

Kunjungan ini merupakan bagian dari kunjungan kerja Aher ke Australia Selatan pada 24-26 Januari 2018 dalam rangka implementasi rencana aksi Kerja Sama Provinsi-Negara Bagian Bersaudara Jabar dan Australia Selatan. Dalam kunjungan tersebut, Aher didampingi oleh Acting Konsul Jenderal RI Sydney Hermanus Dimara, jajaran Pemprov Jabar, CEO Bank Jabar Banten (BJB), dan Konsul Ekonomi KJRI Sydney Silvia Malau. 

Di sela-sela kunjungan ini, rombongan Jabar dan KJRI Sydney juga berkesempatan di jamu makan siang oleh Wali Kota Loxton Waikerie, His Worship the Mayor of the District of Loxton Waikerie Mr. Leon Stasinowsky.  

“Australia Selatan telah dinyatakan bebas hama lalat buah (fruit fly free) dan kami siap bekerja sama dengan Pemprov Jabar dalam menangani masalah lalat buah di Jawa Barat", demikian dikatakan oleh Nick Secomb, Manager Plant Health Operations, Biosecurity Australia Selatan.  

Status bebas lalat buah berhasil diraih oleh Australia Selatan melalui beberapa upaya, antara lain, regulasi yang ketat, penggunaan perangkap, mekanisme border control dan karantina, penggunaan lalat buah steril, serta peningkatan kesadaran masyarakat. Australia Selatan tidak lagi menggunakan bahan kimia atau pestisida dalam penanganan lalat buah.  

“Kami telah mendapatkan informasi yang sangat lengkap baik dari pengelola perkebunan jeruk Costa Solora maupun Loxton Research Center mengenai metode Australia Selatan menangani lalat buah. Melalui kunjungan ini, kami berharap dapat mendorong pertukaran pengetahuan dan teknologi tentang penanganan hama lalat buah yang selama ini sering mengganggu perkebunan Mangga Gedong Gincu di Jawa Barat," ungkap Aher.  

Belajar dari pengalaman Australia Selatan, Aher menilai pemanfaatan lalat buah steril untuk mengurangi populasi lalat buah dan penggunaan perangkap lalat buah merupakan metode yang lebih tepat untuk dikembangkan lebih lanjut oleh Jabar bekerja sama dengan Australia Selatan. “Penanganan lalat buah dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas buah karena tidak mudah busuk sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan peluang ekspor kami", ujar Aher menambahkan. 

“Kerja sama ini sangat baik karena manfaatnya akan dirasakan langsung oleh para petani penghasil Mangga Gedong Gincu di Jabar. KJRI Sydney akan siap membantu realisasi kerja sama ini", pungkas Acting Konjen RI Sydney Hermanus Dimara.​ (p/ab)